Jangan Bertanya untuk Ditanya, Langsung Tanya Aja!

Jangan Bertanya untuk Ditanya, Langsung Tanya Aja!

Don't Ask for Ask, Just Ask

Awalnya saya tidak menemukan kata yang tepat untuk mengartikan kalimat yang menjadi pokok pembahasan artikel ini. Kalimat itu berbunyi, "Don't Ask for Ask, Just Ask". Saya paham maksudnya tapi belum nemu kata yang tepat buat menggambarkannya. Dan luckly ada yang bahas ternyata di Facebook, dan berhasil menemukan kata yang enak dan juga lumayan nyambung. Hasil translate dari kalimat itu sekarang menjadi judul dari artikel ini. Oke sudah basa-basinya kita lanjut.

Jadi, berawal dari banyak keresahan dari member penghuni group, forum, dan group pesan singkat yang risih dengan pertanyaan yang bisa dibilang kurang baik dari beberapa Penanya yang baru bergabung. Ya, tidak ada yang salah dengan bertanya. Kita sepakat bahwa bertanya adalah sesuatu kegiatan yang baik, hal ini menandakan kita kritis dan paham dengan topik yang sedang dibicarakan atau sedang dibahas. Namun, dengan catatan pertanyaan yang dilontarkan juga dengan etika dan cara yang baik.

Balik lagi deh dari tujuan bertanya itu apa, simplenya untuk Mendapat Jawaban. Tapi tidak banyak orang baru bertanya kepada orang yang tidak mereka kenal sebelumnya tapi berlagak kenal, dan buruknya lagi tujuannya lebih kearah menyuruh. Posisinya kita sedang bertanya, memohon bantuan kepada orang lain dengan tujuan kita mendapat jawaban dan berharap permasalahn yang sedang kita hadapi selesai. Eh malah kurang ajar banget nyuruh-nyuruh. Tapi semua itu terjadi kurang lebih tanpa mereka sadari.

Contoh pertanyaan yang kurang baik untuk dilontarkan di sebuah forum, group, dan sejenisnya. Misalnya :

  • Ada yang bisa bantuin error saya gak?
  • Kok program saya gak jalan ya, kenapa ya?
  • Mas, ngerti mysql gak? saya error nih
  • Kak Boleh tanya nggak? ini server saya error 500 kenapa ya?

dan pertanyaan yang sejenis lainnya. Yang intinya adalah, bukannya bertanya, tapi malah nuntut si penjawab untuk nanya lagi lebih detail, errornya apa? kodenya kayak gimana? cara jalaninnya gimana, dan lain-lain, yang akhirnya yang ditanya udah males duluan padahal niat pertamanya bantuin karena kasian eh taunya. Dan sialnya lagi yang nanya juga ngasih info permasalahannya nanggung banget.

Kalo emang ada masalah, silahkan jabarkan masalahnya, error nya apa, udah ngelakuin apa aja, screenshot kode program nya kalo ada, jadi jangan cuma foto layar laptop pake HP aja trus nanya singkat "Ini errornya dimana ya?". Buat yang udah pada kenal atau familiar dengan kontribusi sebuah project Open-Source pasti mereka kalau report error caranya berbeda. Karena mereka mengikuti aturan-aturan project tersebut, dan biasanya ada aturan tersendiri ketika ingin lapor BUG, request feature, dan ketika hendak memberikan masukan dan menawarkan bantuan. Contoh paling gampangnya mereka mengorganisir itu semua lewat Github Issues dan Github Pull Request. Dibeberapa project Open Source di Github memiliki template issue dan pull-request yang didalamnya terdapat point point yang harus di-isi atau dijawab sebelumnya. Sehingga akan sangat membantu bagi para maintener atau pemilik repository untuk mengetahui permasalahan atau permintaan yang dilontarkan kepadanya.

Contoh poin-poin yang perlu dijawab antara lain:

  • Apa yang sedang terjadi?
  • Dari skala 1-5 berapa tingkatan urgensi issue ini?
  • Versi berapa yang sedang dipakai?
  • Apakah ada log errornya?
  • Apa yang sudah dilakukkan untuk mengatasi masalah ini?
  • Kejadian atau hasil yang diharapkan?

Jadi diantara poin poin yang biasanya dilontarkan tersebut akan sangat membantu jika dijelaskan atau dijawab. Karena informasinya ini tidak hanya berguna bagi maintener atau yang jawab, tapi juga akan berguna bangi penanya lain yang memiliki permasalah yang sama. Jadi ketika ada orang yang memiliki permasalahan yang sama dengan permasalahan yang penanya hadapi akan lebih mudah untuk mencari terlebih dahulu apakah ada permasalah lain yang sudah terselesaikan. Maka kita tidak perlu menjawab kembali pertanyaan atau permasalahan yang sama.

Kesimpulan

Kesimpulannya adalah, solusinya bukan dengan meminta, tetapi hanya bertanya. Seorang yang sedang nganggur yang kebetulan bermain sosmed dan hanya sekilas melihat apa yang terjadi kemungkinan besar tidak akan menjawab pertanyaan "Asking to Ask", tetapi deskripsi masalah ang ditanyakanlah yang sebenarnya mungkin menarik minat mereka dan membuat mereka menjawab.

Jadi jangan bertanya "Ada yang bisa Java disini?", tapi tanyakan "Bagaimana saya mengatasi [Sebutkan Masalahnya] dengan Java dan [Informasi tambahan lainnya]?".

Terima kasih